Kamis, 20 Oktober 2016

SANGGAR SENI SEULAWEUET PERFORMANCE DI EVENT INTERNATIONAL

Sebelumnya saya ingin mengurai profil tentang Sanggar Seni Seulaweuet. Sanggar Seni Seulaweuet Mahasiswa UIN Ar-Raniry ini didirikan oleh beberapa mahasiswa IAIN Ar-Raniry pada tahun 1995 sebelum nama IAIN Ar-Raniry berubah status menjadi UIN Ar-Raniry pada tanggal 5 oktober 2013. Sanggar Seni Seulaweuet (S3) adalah suatu organisasi Unit Kegiatan Khusus (UKK) UIN Ar-Raniry yang bergerak dibidang seni kebudayaan Aceh dan Islami.
Organisasi Sanggar Seni Seulaweuet memiliki struktur:
Pembina
Badan Pengawasan
Badan Penasehat
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Kabid Tari
Kabid Musik
Kabid Vokal
Kabid Akting
Kabid Humas
Kabid Litbang.
            Dalam sistem kepengurusannya setahun sekali akan diadakan Musyawarah Aneuk Galak Meuseni (Mu-AgaM) untuk memilih ketua umum baru serta pengurusnya.
Karena sistem organisasi Sanggar Seni Seulaweuet ini bersifat regenasi, tak hayal tiap tahun diadakan open recruitment pada semester ganjil untuk mahasiswa-mahasiswi UIN Ar-Raniry semester satu sampai semester lima, setiap diadakan open recruitment, tidak sedikit mahasiswa-mahasiswi yang mendaftar dirinya sebagai calon anggota Sanggar Seni Seulaweuet dengan cara melewati screening test. Diantaranya:
Test Tarian
                        Yang dilakukan oleh kabid tari, guna melihat sebatas mana calon anggota tersebut memiliki bakat tarian
Test Musik
            Dewan jurinya dari kabid musik itu sendiri, untuk melihat musik-musik tradisonal dan modern apa saja yang mampu calon anggota tersebut.
Test Vokal
            Tim penilaiannya dilakukan oleh kabid vokal, juga untuk menilai tingkat mana vokal yang dimiliki peserta tersebut
Test Akting
            Yang dilakukan dari pihak kabid akting, mereka melihat semampu mana peserta berani melakoni peran yang disuruh peragakan oleh pihak kabid akting
Test Umum
            Test umum ini adalah puncak terakhir test dilakukan oleh pengurus inti, disini akan ditannyakan berbagai pengalaman kampus dan pengalaman seni serta komitmen calon anggota untuk menjadi bagian dari anggota Sanggar Seni Seulaweuet.
Apabila calon mampu melewati tahapan-tahapan test, maka akan diumumkan pada hari atau minggu berikutnya siapa saja yang sah menjadi anggota Sanggar Seni Seulaweuet dan gugur pada screening test tersebut.
Disini anggota atau pengurus Sanggar Seni Seulaweuet itu sendiri akan dinyatakan sebagai alumni apabila sudah tamat atau wisuda Sarjana atau Diploma di UIN Ar-Raniry.
Kiprah Sanggar Seni Seulaweuet itu sendiri memang tidak bisa untuk dipungkiri lagi, baik dari internal atau eksternal kampus, daerah, nasional, bahkan international. Banyak kegiatan-kegiatan seni tradisional yang ditampilkan dimuka publik. Di antarannya:
            Tarian Rapa’i Geleng
            Tarian Saman gayo
            Tarian Likok Pulo
            Tarian Sedati
            Tarian Ratoh Jaroe
            Tarian Ratoh Duk
            Tarian Ratoh Bantai
            Tarian Rateb Meuseukat
            Tarian Meusare-sare
            Dan tarian-tarian lainnya
Selain tarian, organisasi yang kerap disebut dengan singkatan S3 tersebut juga menyajikan kepada khalayak ramai seperti seni musik, vokal dan akting. Diantaranya:
-Music
            Musik Rapa’i
            Musik Gendrang
            Musik Etnik
            Musik Modern
            Dan Lain-lain
            -Vokal
                        Syahi
                        Nasyid
                        Koor atau Aubade
                        Lagu Etnik
                        Dan Lain-lain
            -Akting
                        Drama
                        Pantomim
                        Muspus
                        Akting video klip
                        Dan sebagainya.
Gambar; Logo Sanggar Seni Seulaweuet Mahasiswa UIN Ar-Raniry
Tarian Saman Gayo
Tarian Rapa'i Geleng

            Sehubungan dilaksanakan International Islamic Fair 2016 (IIF 2016) yang berlangsung 20-23 oktober 2016 dan dihadirkan oleh 24 negara lainnya di Kemayoran Jakarta Pusat, Sanggar Seni Seulaweuet juga tidak kalah saing mengambil andil dalam hal ini untuk menampilkan seni budaya Aceh yang Islami yaitu Saman Gayo dan Rapa’i Geleng.
            Di antara peserta sanggar seni seulaweuet yang diberangkatkan ke Jakarta pada tanggal 21 oktober 2016 di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh berjumlah 10 orang. Di antaranya:
            Rizza Amanda Phonna
            Heri Maslijar
            Khalis
            Budi Muyasir
            Hafizh
            Randa Agusnadi
            Muhammad Ridha
            Joan Vounce Andrely
            Muhajir Amsar
            Riky Vainaldy
            Mereka ini akan menampilkan bakatnya dibidang kesenian Aceh yang bernuansa Islami yaittu Saman Gayo dan Rapa’i Geleng, guna membawa nama harum Sanggar Seni Seulaweuet, UIN Ar-Raniry, Aceh juga Indonesia.
SEMOGA SANGGAR SENI SELAWEUET TERUS BERJAYA DAN SUKSES
IN THE FACE OF THE WORLD

Rabu, 19 Oktober 2016

Membahas Isu Sara Mengenai Logo Di UIN AR-RANIRY

           

        Polemik yang berkembang mengenai perubahan logo UIN Ar-Raniry sekarang kini semakin memanas, sehingga tak sedikit timbul asumsi-asumsi dan pro-kontra dari pihak kalangan mahasiswa, dosen, masyarakat dan lainnya. Karena logo yang menang pada sayembara baru-baru ini tidak sesuasi dengan keAcehan dan keIslaman juga ada yang berpendapat hampir menyerupai “lambang yahudi” menurut pihak yang tidak setuju dengan perubahan logo baru teresebut.
            Dari pihak mahasiswa juga turun aksi demo didepan gedung Auditorium Ali Hasyimi kampus tersebut tepat pada saat acara ulang tahun (Dies Natalies) UIN Ar-Raniry ke-53 berlangsung. Sehinggu menimbul kericuhan antara pendemo dengan petugas keamanan SATPAM dan POLISI. Kericuhan tersebut dipicu karena ada kontak fisik antara satpam dengan mahasiswa pendemo pada saat mereka memaksa untuk masuk kedalam gedung yang sedang berlangsung acara Dies Natalies UIN Ar-raniry ke-53.
            Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah serta pejabat-pejabat lainnya dan staf juga karyawan internal kampus tersebut. Mereka sempat dibuat kegelisahan dengan aksi tersebut.
            Karena suasana mulai memanas, Farid Wajdy Ibrahim rektor UIN Ar-raniry turun di tengah lokasi pendemo untuk mendengarkan langsung aspirasi mahasiswa yang dipimpin olehnya. Farid menjelaskan. “logo tersebut belum disahkan atau finish, meskipun pihak penyelenggarara telah mengumumkan pemenang sayembara tersebut, maka dari pihak kami akan memodifikasi tentang logo tersebut agar sesuai dengan keAcehan dan keIslaman seperti keinginan mahasiswa dan masyarakat, mungkin baru disahkan setahun atau dua tahun akan datang”.
            Meskipun banyak yang kontra mengenai logo tersebut juga ada yang pro terhadap perubahan logo baru UIN Ar-raniry. Mereka berpendapat bahwa logo baru tersebut sah-sah saja karena tidak ada yang menyimpang dari ke Islamannya. Mereka mengamati dari logo baru tersebut yang bahwa (sudut delapan) memaknakan keislaman. Juga sering didapatkan disampul-sampul Al-Qur’an dihalaman depan dan dibangunan-bangunan Islam contohnya di bangunan UIN Ar-raniry yang sekarang. (garis ditengah) adalah lambang atom dalam ilmu pengetahuan alam. Yang bahwa memaknakan pendidikan.