Minggu, 24 Januari 2016

Komunikasi Persuasif



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Komunikasi persuasif adalah bentuk komunikasi yang mempunyai tujuan khusus dan terarah untuk mengubah perilaku komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Teknik dan strategi komunikasi persuasif merupakan kajian yang sangat penting dalam bidang komunikasi, terutama komunikasi persuasif. Melalui kajian ini, diharapkan anda dapat memanfaatkannya dalam lingkup kehidupan anda, apakah dalam pekerjaan, dalam masyarakat, dalam bernegara, dalam rumah tangga, atau bahkan terhadap diri anda sendiri.
Teknik komunikasi persuasif merupakan cara-cara tertentu yang bisa digunakan agar persuasif berjalan dengan efektif. Strategi komunikasi persuasif merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Siapa sasaran persuasif anda?
2.      Bagaimana menentukan teknik persuasif tersebut?
3.      Kapan harus menggunakan teknik persuasif?
4.      Apa tujuan teknik persuasif dalam komunikasi?

C.     TUJUAN
1.      Agar dapat mengubah sikap komunikan kearah pola-pola kehidupan yang tepat
2.      Komunikan mampu menggunakan serta mengaplikasikan teknik-teknik persuasif supaya dapat menjadi pembicara atau penulis yang handal.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
Persuasif merupakan salah satu metode komunikasi sosial dan dalam penerapannya menggunakan teknik/cara tertentu, sehingga dapat menyebabkan orang bersedia melakukan sesuatu dengan senang hati, suka rela dan tanpa merasa dipaksa oleh siapapun.
Komunikasi Persuasif adalah bentuk komunikasi yang mempunyai tujuan khusus dan terarah untuk mengubah perilaku komunikan sebagai sasaran komunikasi (SolehSoemirat, H. Hidayat Satari, Asep Suryana (modul, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007).
Cronkhite (1969) mengemukakan bahwa persuasif merupakan tindakan memanipulasi symbol untuk menghasilkan perubahan melalui “tingkah laku evaluative (sikap)” atau “tingkah laku pendekatan penghindaran ”yaitu orang-orang yang menerjemahkan symbol. Yang dimaksud dengan “tingkah laku evaluative” atau “tingkah laku pendekatan penghindaran” adalah “sikap”. Namun demikian, karena sikap hanya dapat diukur dengan pendekatan lahiriah, jadi persuader dalam komunikasinya berupaya untuk mengubah “perilaku” persuade. (Curtis, Floyd, dan Winsor, 1996).
Cronkhite menjelaskan bahwa seorang persuader, agar komunikasinya efektif ia harus mampu menganalisis dan memahami audiens secara cermat agar tujuan kamunikasinya dapat tercapai. Dengan kata lain, persuader harus mampu menyadap kerangka preferensi dan lingkup pengalaman sasarannya.[1]

B.     TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF
Seorang persuader perlu menguasai teknik komunikasi persuasif, karena teknik mempermudah kita dalam mempersuasi. Suatu teknik komunikasi persuasif dikatakan berhasil apabila teknik komunikasi itu mampu mengubah sikap dan tindakan sesorang atau berhasil memperoleh persetujuan dari komunikan terhadap apa yang dimaksudkan oleh komunikator.
Teknik komunikasi persuasif merupakan suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain sebagainya. Teknik ini berlangsung dengan personal contact yang memungkinkan komunikator mengetahui, memahami, dan menguasai frame of reference atau kerangka acuan untuk komunikan, kondisi fisik dan mental komunikan sepenuhnya, suasana lingkungan pada saat terjadinya komunikasi, dan tanggapan komunikan secara langsung.
Apabila komunikan yang akan dijadikan sasaran sudah jelas, media yang diperkirakan memadai juga telah ditetapkan, maka kini gilirannya untuk menata pesan.
Sehubungan dengan komunikasi persusif William S. Howell (Rosenblatt, Cheathem, dan Watt, 1977) mengetengahkan 10 teknik persuasive, yaitu:
1.      The Yes Response Technique
Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan sasaran persuasi (persuadee) pada pembentukan suatu pendapat, sikap atau bahkan perilaku tertentu dengan cara mengemukakan pernyataan-pernyataan dan pernyataan tersebut diupayakan agar persuade terkondisi untuk menjawab “ya”. Setelah persuade menjawab pernyataan tersebut, diupayakan agar mereka menepati janji yang telah mereka buat.
2.      Putting it up to you
Teknik ini bertujun untuk menjalin hubungan secara psikologis dengan sasaran (persuade).  Cara yang dilakukan yakni dengan berulang kali menanyakan kejelasan, kesetujuan, ketidaksetujuan, pendapat, penilaian dan lain-lain dari topic yang dibicarakan.
3.      Simulated disinterest
Teknik persuasi ini betujuan untuk menekankan perasaan cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya. Hal didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten/ kebal terhadap pesan yang disampaikan persuader yang Nampak cemas atas persuasi yang dilakukannya. Untuk menghadapi kondisi demikian teknik yang dilakukan adalah dengan cara brpura-pura tidak tertarik pada hasil persuasi yang diharapkannya.
4.      Transfer
Transfer adalah lingkungan yang terasa berpengaruh pada hasil persuasi yang kita lakukan. Jika anda bersikap positif terhadap keadaan sekitar dimana persuasi dilakukan, maka hal itu akan membantu dalam menciptakan warna persuasi yang kita lakukan. Demikian pula sebaliknya dalam kondisi lingkungan yang negative, tidak menutup kemungkinan akan menciptakan sikap negative anda dan hal itu akan mempengaruhi persuasi anda.
5.      Bandwagon technique
Teknik ini bertujuan membujuk sasaran dengan cara mengemukakan bahwa setiap orang sebaimana halnya kita, menyetujui gagasan yang dikemukakan atau mengerjakan hal tersebut, atau membeli produk yang ditawarkan. Melalui teknik ini, persuader berupaya membentuk keyakinan pada diri persuade tentang hal-hal yang ditawarkan kepada mereka sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin atas hal tersebut, karena orang lainpun melakukan kegiatan tersebut.
6.      Say it with flower
Melalui teknik ini kita berusaha mengambil hati komunikan atau sasaran dengan cara memuji kelebihan, kecakapan, kemampuan, kepandaian mereka, dan hal itu dilakukan secara tidak berlebihan.pengakuan terhadap prestasi seseorang yang disertai pujian yang tulus, cenderung akan mengambil hati sasaran, sehingga mereka akan tertarik dengan persuasi yang mereka lakukan.
7.      Don’t ask if as which
Teknik persuasi ini dilakukan dengan cara memberikan berbagai penawaran kepada sasaran yang terdiri dari banyak pilihan tentang sesuatu, dn sesuatu yang lain, dan menghindarkan penawaran sesuatu dan tidak ada apa-apa. Maksudnya adalah jika anda menginginkan sasaran anda tertarik pada objek persuasi anda, maka anda harus mampu mengemas bahasa yang digunakan, sehingga  sasaran memaknai pesan itu sejelas mungkin dan didalamnya mengandung banyak pilihan.
8.      The swap technique
Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik yang berkaitan dengan barter barang maupun informasi. Misalnya jika anda membeli dua buah sabun”X” maka anda akan mendapatkan satu buah gelas mungil yang cantik .demikian pula jika sebelum anda menjual barang tertentu, anda terlebih dahulu meberikan informasi tentang barang itu yang mungkin sangat berarti bagi sasaran. Setelah menerima informasi, barang kali sasaran akan merasa berkewajiban untuk membeli barang tersebut dari anda.
9.      Reassurance
Melalui teknik ini anda menjalin hubungan secara psikologis dengan sasaran persuasi anda. Hal yang dilakukan adalah setelah anda member persuasi pada sasaran anda tentang apa saja, maka jangan biarkan hubungan yang telah terjalin terputus begitu saja. Usahakan anda menghubungi mereka kembali baik melalui surat, telepon, tleks, bahkan kalau memungkinkan anda menghubungi langsung kerumah atau temapat kerja mereka. Dengan cara ini, diharapkan mereka menjadi tentram, dan merasa yakin benar terhadap keputusan yang telah diambilnya,yakni menerima atau mengadopsi aspek-aspek yang anda tawarkan.
10.  Technique of irritation
Teknik persuasi ini dilakukan dengan cara membujuk sasaran agar membeli produk dan membuat keputusan. Jika gagal, memang teknik ini cukup membahayakan, dalam arti anda akan dianggap sebagai tukang paksa. Namun jika dilakukan secara halus, dengan kemasan bahasa yang baik sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan terasa sangat halus, maksud-maksud terselubung anda idak tercium oleh sasaran anda maka hal itu akan membawa respon seperti yang anda inginkan.
C.     PERSUASIF SEBAGAI TEKNIK KOMUNIKASI
Persuasi yaitu menggunakan informasi tentang situasi psikologis dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan, untuk mempengaruhinya, dan mencapai perwujudan dari apa yang diinginkan oleh message. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi kita menjadi persuasif atau bisa mempengaruhi orang lain.
Komunikator atau sumber adalah orang-orang yang akan mengkomunikasikan suatu pesan kepada orang lain. Agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menjadi persuasive maka:
komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi, maksud dengan kredibel disini adalah komunikator yang mempunyai pengetahuan, terutama tentang apa yang disampaikannya. Misalnya, ketika seorang komunikator menjelaskan kepada komunikannya, dia harus menguasai apa yang akan disampaikannya. Apalagi pada saat audience atau komunikan adalah masyarakat yang memiliki pendidikan yang tinggi. Komunikasi persuasive dikatakan gagal, ketika mengikuti sosialisasi pada seminar di suatu perguruan tinggi yang dimana audiencenya adalah mahasiswa dan masyarakat umum yang mempunyai pendidikan dan pengalaman yang jauh lebih tinggi dari komunikator. Seandainya pada saat itu para komunikator yang hadir kurang menguasai program yang dibawa, tentunya masyarakat tidak akan puas, bahkan mungkin tidak akan berpengaruh pada perubahan sikap yang diharapkan. Ketidak-kredibelan komunikator juga sering disampaikan oleh masyarakat sendiri, dengan cara membandingkan antara fasilitator yang satu dengan fasilitator lainnya.

Trustworthiness (dapat dipercaya) juga sangat penting bagi komunikator supaya komunikasi yang dilakukannya menjadi persuasif. Ketika seorang komunikator yang sudah tidak dipercaya oleh komunikan, apapun yang disampaikannya tidak akan didengar oleh komunikannya.[2]
  
D.    TEKNIK KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM AL-QUR’AN
1. Surah An-Nahl ayat 125


ادع الي سبيل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة و جادلهم بالتي هي أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله و هو أعلم بالمهتدين


Artinya :

“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan peringatan yang baik dan berdebatlah dengan cara yang baik pula, sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(Q.S An-Nahl 125)

2. Surat Al-Bayyinah ayat 7-8
إن الذين أمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية جزاؤهم عند ربهم جنات عدن تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا رضي اللهعنهم و رضو عنه ذلك لمن خشي ربه


Artinya :
 “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga and yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang-orang yang takut kepada-Nya.”(Q.S Al-Bayyinah 7-8)

Sangat banyak ayat Al-Quran yang menggambarkan janji Allah sebagai balasan bagi orang yang beriman dan beramal shaleh untuk mendapatkan kenikmatan di akhirat kelak. Janji itulah yang disebut dengan tehnik komunikasi persuasif dan janji tersebut nyata adanya.



BAB III
PENUTUP


Teknik komunikasi persuasif memiliki karakteristik yang khas dan memberikan efek positif bagi komunikan karena kemampuannya yang dapat mengubah sikap, opini dan perilaku komunikan dengan tanpa paksaan, komunikan secara tidak sadar mengikuti keinginan komunikator. Berbeda dengan teknik komunikasi koersif yang bersifat memaksa kepada komunikan untuk mengikuti kehendak komunikator, sehingga memberikan efek yang tidak menyenangkan secara psikologis bagi penerima pesan.
Al-Quran mengandung ajaran tentang prinsip-prinsip komunikasi persuasif. Begitu pula hadits Nabi Muhammad SAW memuat prinsip-prinsip komunikasi. Ucapan tersebut di dalam konteks Agama Islam dapat pula dipahami dan dikategorikan sebagai bagian dari ilmu dakwah.

  
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul karim dan Terjemahan
http://b50109006yuli.blogspot.co.id/2010/12/komunikasi-persuasif.html
Soemirat, Soleh, Komunikasi Persuasif, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004;



[1] Soemirat, Soleh, Komunikasi Persuasif, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004, Hal 84
[2] http://b50109006yuli.blogspot.co.id/2010/12/komunikasi-persuasif.html

3 komentar:

  1. hahaha Insyaallah pak, tapi masih sedikit amburadur hehehe...

    BalasHapus
  2. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus